Friday, 1 January 1999

Budidaya Jangkrik


Budidaya Ternak Jangkrik - Berwiraswasta adalah profesi yang menjadi pilihan banyak orang. Dengan berwiraswasta cenderung memiliki kenyamanan dalam menjalani profesi, di samping itu kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain jika usaha yang ditekuni dapat dikembangkan.
Seorang wiraswasta harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang dari berbagai sektor usaha meski dari arah yang tak diduga. Saat ini banyak bermunculan peluang usaha dari segi budidaya hewan dan tumbuhan seperti budidaya kroto dan budidaya bonsai yang dapat disulap menjadi usaha yang mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Peluang usaha dengan modal kecil namun memiliki penghasilan yang menguntungkan, yaitu budidaya jangkrik. Mengapa bisa dikatakan menguntungkan? Yuk kita simak pembahasannya berikut ini.

Jangkrik adalah sejenis serangga omnivora yang mirip belalang. Selain kroto, jangkrik biasa digunakan sebagai pakan yang baik untuk burung. Jangkrik dapat diternakkan dan dijual sebagai pakan burung dengan kisaran harga 30.000 per kg. Nah sekarang kita akan membahas ternak jangkrik dari segi tinjauan ekonominya sehingga menjelaskan mengapa budidaya jangkrik dapat dikatakan sebagai peluang usaha yang menggiurkan.


BERIKUT INI LANGKAH - LANGKAH CARA

A. MEMBUAT KANDANG
  • Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.
  • Bahan yang dibutuhkan:
    1. Lakban licin coklat 4 buah
    2. Lem kertas putih 4 buah
    3. Erbuk gergaji 2 plastik
    4. Lis kayu/bambu 40+40
  • Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.


B. PEMILIHAN INDUKAN
Untuk indukan, Anda bisa menggunakan jangkrik alam maupun jangkrik kalung. Banyak peternak jangkrik yang lebih memilih jangkrik kalung karena memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Tetapi kalau susah mendapatkannya, Anda bisa juga menggunakan jangkrik hasil ternakan orang lain. Dengan kata lain, Anda bisa membeli bibit kepada peternak jangkrik lainnya.

Jika memungkinkan, akan lebih bagus lagi jika induk jantan dan betina sama-sama berasal dari jangkrik alam. Namun, jika tidak memungkinkan, induk jantan bisa berasal dari alam (lebih agresif), sedangkan induk betina menggunakan jangkrik ternakan. Tetapi kalau masih belum memungkinkan juga, tidak apa-apa menggunakan induk jantan dan betina dari hasil ternakan.

Pilihlah indukan yang sehat dan tidak ada cacat baik di sungut / antena maupun kaki-kakinya. Jika kebetulan membeli dari peternak jangkrik, mintalah yang berumur 10 – 20 hari.


Untuk membedakan induk jangkrik jantan dan betina, bisa dilihat dari bentuk fisiknya, yaitu:
  1. Induk jantan memiliki sayap dan punggung yang kasar, sehingga akan mengeluarkan bunyi jika saling digesekan dengan cepat (bergetar).
  2. Induk betina memiliki ovipositor di bawah ekor yang berfungsi untuk mengeluarkan telur-telurnya.
  3. Saat dipegang, jangkrik betina biasanya akan mengeluarkan cairan dari mulut dan anusnya.


C. CARA MEMBIBITAN DENGAN TELUR JANGKRIK
Selain menggunakan indukan jangkrik, banyak peternak yang menggunakan sistem penetasan telur dengan cara membeli telur jangkrik dari sesama peternak jangkrik. Dengan begitu, prosesnya lebih mudah dan efisien.

Jika membeli bibit berupa telur dari peternak jangkrik, yang harus dilakukan berikutnya adalah telur tersebut disimpan di dalam sebuah wadah (bisa berupa nampan plastik) yang ditutup dengan kain halus, lalu disemprot dengan sprayer secukupnya (jangan terlalu basah) dan secara merata pada telur-telur tersebut setiap pagi dan sore hari.



Beberapa hari kemudian, atau ketika telur berusia 7 – 10 hari, telur-telur akan menetas. Pada saat itu, Anda bisa menyediakan pakan berupa voer ayam yang dimasukkan ke wadah pakannya (piring plastik) untuk persiapan jika sebagian telur telah menet.


D. CARA PEMBIBITAN DENGAN INDUKAN
Untuk pembibitan melalui indukan, caranya dengan memasukkan induk jangkrik ke dalam kandang, dengan perbandingan 4 : 1 (4 ekor betina dan 1 ekor jantan). Bisa juga dengan perbandingan 10 : 2.

Lakukan penyemprotan pada daun-daun kering yang sudah disiapkan di dalam kandang. Siapkan pasir yang sudah dibersihkan atau diayak lembut, dan disimpan dalam nampan plastik. dan diletakkan bersama induk jangkrik sebagai tempat menaruh telur.

Pantai terus kondisi pasir setiap hari, untuk melihat apakah induk jangkrik sudah bertelur. Anda bisa melihatnya melalui keberadaan lubang-lubang kecil di permukaan pasir.

Jika induk sudah bertelur, proses berikutnya sama seperti proses penetasan pada bibit yang berupa telur, yaitu menutup wadah nampan pasir dengan kain dan menyemprotnya dengan air secukupnya selama 1 minggu sampai telur-telur menetas.

Setelah bertelur, induk jangkrik bisa dipindahkan ke kandang yang masih kosong, agar telur tidak dimakan induknya. Setelah induk dipindah, bagian dalam kandang bisa disemprot dengan larutan antibiotik.


E. PENETASAN TELUR
  • Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).
  • Bahan yang dibutuhkan:
    1. Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang
    2. Nampan 2 buah/dus atau per kandang
    3. Pasir
    4. Sprayer
    5. Kertas koran bekas
    6. Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket
     
  •  Cara menetaskan :
    1. Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)
    2. Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam
    3. Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan
    4. Nampan diisi pasir (lembab)
    5. Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air
    6. Taruh kain tetas di atas nampan
    7. Taburkan telur merata di kain tetas
    8. Tutup telur dengan melipat kain tetas
    9. Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab
    10. Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)


F. PEMELIHARAAN DAN PEMBESARAN
  • Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).
  • Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.
  • Tahapan pemberian pakan sayuran:
    1. Uci dan tiriskan sayuran
    2. Iris tipis sayuran yang sudah tiris
    3. Angin-anginkan sekitar lima menit
    4. Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
  • Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari 4. Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah.


BAHAN PAKAN DAN MINUM

A. PAKAN
  1. Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
  2. Berikan sesuai kebutuhan
  3. Pakan hendaknya habis tiap hari
  4. Pemberian pakan dua kali sehari
  5. Pakan diletakkan di tengah kotak
  6. Pakai alas lebih baik
  7. Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
  8. Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)

B. MINUM
  • Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di:
    1. Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak
    2. Semprot atap rumah jangkrik
    3. Kontrol pakan dua kali sehari
  • Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
    1. Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air
    2. Tambah air kalau kurang

Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Budi Daya Jangkrik Kalung :
  1. Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C
  2. Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian
  3. Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.
  4. Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur
  5. Penting membersihkan kandang sebelum digunakankembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hariTahap panen dan pemasaran Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas).

Perkiraan Usaha Ternak Jangkrik :
Modal awal yang dibutuhkan untuk memproduksi 80 kg jangkrik sekitar Rp 1.400.000 dengan perincian:
  1. Kotak (20 buah) Rp 200.000
  2. Telur 400 gr Rp 240.000
  3. Pakan 120 kg Rp 900.000
  4. Beban oven Rp 50.000
  5. Biaya administrasi Rp 10.000
  6. Hasil penjualan 80 kg jangkrik = 80 kg x Rp 30.000/kg = Rp 2.400.000
  7. Profit per 80 kg jangkrik = Rp 2.400.000 - Rp 1.400.000 = Rp 900.000

Setelah menyimak uraian di atas tentu dapat memberikan sedikit gambaran pada Anda tentang seberapa besar keuntungan yang bisa didapat dari bisnis budidaya jangkrik ini. Untuk mengatahui cara beternak jangkrik dengan benar, silakan mengunjungi artikel kami selanjutnya mengenai cara beternak jangkrik. Selamat mencoba dan semoga berhasil dalam merintis bisnis Anda, dengan modal sedikit dapat dikembangkan menjadi usaha yang menghasilkan.(berbagai sumber)

Referensi :

No comments:

Post a Comment